Rabu, 19 Juni 2013

Apalah Arti Selembar Rp 10.000

Pada era modern seperti saat ini, apa yang kalian pikirkan tentang selembar uang Rp 10.000?  Mungkin bagi kita yang memiliki kemampuan financial setara level menengah ke atas memang  menganggap bahwa selembar uang Rp 10.000 tidak memiliki arti yang lebih. Termasuk aku, salah seorang yang menganggap bahwa uang Rp 10.000 kurang berarti dibandingkan uang dengan nominal Rp 50.000 ke atas. 
Rp 10.000 tampak depan
Rp 10.000 tampak belakang
Pemikiranku mengenai kurang berartinya selembar uang berwarna ungu tersebut berakhir pagi ini. Pagi yang sangat memberiku pelajaran berharga dalam hidupku. Aku yang setiap pagi di hari kerja selalu berangkat ke kantor dengan menumpang bus dengan tujuan Blok M dan hampir tidak pernah tidak mendapatkan bus yang dimaksud melebihi 1 jam di halte barat. Namun pada kenyataannya, pagi ini menjadi pagi yang menurutku paling sukses membuat aku manyun tiada henti saat menanti kedatangan bus yang biasa aku tumpangi. Bayangkan saja, 2 jam aku menunggu tidak satupun bus yang menjadi tujuanku lewat halte tersebut. Dengan wajah menunjukkan bete dan bahasa tubuh yang menunjukkan ketidaknyamanan dan ketidaksabaranku saat menunggu bus pun mungkin menjadi bahan tontonan gratis bagi calon penumpang lain yang ada di halte tersebut. 

Sikap ketidaknyamananku itu sirna secara tiba-tiba saat aku melihat seorang bapak penjual koran yang biasa berjualan di halte berusaha mencari tambahan penghasilan lain dengan menjadi calo bagi setiap kendaraan umum (bus, angkot, dan omprengan) yang mencari penumpang di halte ini. Ada ekspresi lain yang aku lihat dari si bapak pada saat beliau sedang menjadi calo bagi sebuah mobil omprengan yang posisinya berada di jalur tengah jalan. Bapak itu menunjukkan raut wajah kegembiraan dan berbinar pada saat menunjukkan selembar kertas berwarna ungu kepada temannya sambil berteriak "Alhamdulillah sepuluh ribu". Rupanya beliau mendapat komisi Rp 10.000 dari sang supir omprengan tadi. Namun kegembiraan bapak itu hampir hilang ketika uang yang ia dapat terbang tertiup angin hingga ke tengah jalan. Aku melihat dengan jelas bagaimana si bapak dengan sigap mengejar uang tersebut dan mempertaruhkan nyawanya demi uang yang tak seberapa besar buatku. Ya, kulihat si bapak hampir tertabrak sebuah mobil yang melintas di jalur itu. Namun, sang supir segera menghentikan mobilnya dan membiarkan si bapak mengambil uang hasil jerih payahnya pagi ini. 

Ada perasaan haru dan ikut senang dalam diriku saat melihat kegembiraan si bapak.  Hanya karena selembar Rp 10.000 saja si bapak sampai mempertaruhkan nyawanya. Ya Allah, Rp 10.000 yang kurang memiliki arti lebih untukku ternyata sangat berarti bagi seseorang seperti bapak penjual koran itu. Peristiwa yang kulihat pagi tadi sungguh memberikan aku pelajaran berharga bahwa aku harus selalu melihat kebawah, dalam arti harus melihat bahwa masih banyak orang yang kurang mampu yang harus dibantu. Mungkin inilah mengapa mama ku selalu mewanti-wanti bahwa aku harus selalu menyisihkan minimal 2,5% di awal dari salaryku yang harus disumbangkan kepada anak-anak yatim dan orang kurang mampu. Satu doaku untuk si bapak tadi, semoga si bapak dimudahkan rezekinya oleh Allah SWT. Aamiin :)

Rabu, 08 Mei 2013

All About My Wardah Cosmetics Kit Part 2


Haaiii semuaaa..

Akhirnya aku ada waktu untuk melanjutkan tulisanku mengenai wardah cosmetics yang aku punya.. Sebelumnya http://widipertiwi.blogspot.com/2012/12/all-about-my-wardah-cosmetics-kit.html membahas tentang foundation, bedak dan eyeshadow.. Kali ini aku akan mereview mengenai produk lain dari wardah cosmetics yang sudah beberapa bulan ini aku gunakan...

Langsung saja... Ini diaa...

Lipstik

Untuk urusan lipstik aku sudah sering mencoba banyak merk lipstik. Tapi dari semua yang sudah aku coba, pilihanku jatuh kepada produk lipstik by wardah berikut ini. 

Aku sekarang menggunakan lipstik palette wardah. Detailnya aku menggunakan Pinky Peach Lip Palette. Selain karena harganya 3M (Murah Meriah Mewah) tidak sampai 50 ribu, terdiri dari 8 warna (sehingga bisa ganti warna lipstik sesuka hati kita), kualitas lipstiknya pun bagus, tidak membuat bibirku terasa kering. Setelah berkali-kali aku menggunakan produk ini, lipstik yang aku gunakan ini bisa tahan hingga 4 jam lamanya walaupun kalau kita makan atau minum akan lebih cepat hilang. But I Love this lip palette so much <3
Warna yang terdapat dalam Pinky Peach Palette ini terdiri dari exc 36, matte 17, exc 33, exc 37, exc 50, exc 40, exc 29, dan exc 28.  Ups pic tersebut aku ambil setelah beberapa bulan aku menggunakan produk ini. Dari 8 warna yang tersedia, aku memang lebih sering menggunakan warna matte 17, exc 40, dan exc 29 dibandingkan dengan 5 warna lainnya.


Blush On 

Dulu aku benar-benar kurang menyukai menggunakan blush on. Aku mulai menggunakannya saja baru beberapa bulan terakhir karena mulai menyadari akan penampilan. Sampai akhirnya aku mereview terlebih dahulu jenis dan merk blush on apa yang akan aku pilih. Dari counter ke counter peralatan makeup, namun tetap pilihanku jatuh pada blush on by wardah. This is My wardah Blush On :
   
Dari 4 seri blush on produk wardah, aku memilih seri C sebagai pelengkap makeup kit ku. Terdiri dari 2 warna blush on yaitu pink dan coklat muda. Beginilah kemasan wardah blush on seri C.. Small and simple. Setelah kemasan dibuka, akan lebih terlihat cerah warnanya. Tentu saja dapat kuas blush on-nya juga walaupun ukurannya mini, tapi kuasnya menurutku lembut dan ga kaku. Blush on ini aku pakai kalau aku lagi ingin bermakeup secara lengkap saja misal ke acara wedding agar wajahku terlihat lebih segar. 


Hmm... kalau seri C aku sudah punya, aku masih penasaran dengan 3 seri lainnya namun masih dalam pertimbanganku. Takut setelah aku beli ternyata ga cocok warna blush on-nya dengan warna kulitku...

Sabtu, 30 Maret 2013

TRM, Cara Lain Menabung

Kalau bicara soal uang dan penghasilan, aku memang paling boros. Tapi bukan dalam arti buruk lho. Apa salary bulananku itu hanya habis untuk shopping saja? Jawabannya tidak. Karena aku bukan tipe wanita yang hobi belanja walaupun ada kalanya aku kalap dalam hal shopping. Tapi itu pun tergantung kebutuhan saja. Lalu habis untuk apa salaryku? Of course aku selalu menyisihkan untuk zakat, traktir orang rumah, ongkos PP rumah-kantor-rumah, jajan-jajan (walaupun jarang jajan tapi sekalinya jajan... you knowlah.. haha). Ditambah aku tipe wanita yang bisa dikatakan tidak bisa menabung. Bahkan karena niatnya aku untuk mengetahui apa saja sih pengeluaran aku tiap bulannya aku buat dalam bentuk file rincian pengeluaran. Itupun tidak membantuku untuk menyelesaikan masalah "keborosanku".

Berawal sejak aku masih duduk di bangku kuliah semester 8 tepatnya awal tahun 2011, akhirnya aku memutuskan untuk membuka rekening tabungan di salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia. Pada saat itulah mbak CSnya menawarkan aku untuk ikut Tabungan Rencana. Tanpa pikir panjang aku langsung mengiyakan setelah mbak CS tersebut menjelaskan keuntungan jika mengikuti program Tabungan Rencana ini. Dengan nominal dan jangka waktu yang bisa kita tentukan sendiri, membuat aku langsung menyetujui tawaran CS tersebut. Wah inilah yang bisa membantuku untuk sedikit mengatasi sifat "borosku" ini. Walaupun terkesan "dipaksa menabung" karena tiap bulannya secara otomatis besarnya nominal yang aku pilih akan terpotong dari rekening utamaku. Namun tak apa-apa, karena aku akan menikmati hasilnya 12 bulan kemudian.

Sampai setelah 12 bulan kemudian, aku tak sempat untuk mencairkan hasil "tabungan paksa" alias Tabungan Rencana yang aku pilih. Akhirnya baru pada awal tahun 2013lah aku baru sempat mencairkan Tabungan Rencanaku. Happy? Tentu donk.. Karena aku jadi memiliki "simpanan" lain selain tabungan utamaku yang selalu aku ganggu gugat. Dan sekarang, aku tengah memiliki banyak rencana kedepan seperti perjalanan wisata, dan pernikahan. Tentu saja aku tak lagi bingung untuk menyimpan uang hasil kerjaku. Yap, aku memang berencana untuk membuka Tabungan Rencana di bank tersebut namun kali ini untuk jangka waktu 3 tahun dengan nominal bulanan yang aku pilih lebih besar daripada 2 tahun lalu. Karena banyak keuntungan yang aku dapat dengan mengikuti Tabungan Rencana tersebut :)  

Minggu, 23 Desember 2012

Review About My Gel Eye Liner Lasting Drama

Membicarakan tentang eye liner tentu saja menarik. Karena riasan mata ini pun banyak digunakan oleh kalangan wanita-wanita Indonesia, termasuk aku ^_^
 
Aku sempat juga bergonta-ganti eyeliner. Bukan karena ga cocok namun karena aku memilih eye liner yang tahan lama dan waterproof. Aku juga ga terlalu suka dengan eye liner pensil. Kenapa? Karena aku malas untuk meruncingkan ujung pencil eye liner-nya jika sudah habis, belum lagi karena bentuknya pensil, tiap aku menggunakannya ada saja serbuknya yang masuk ke mata. Perih. Maka dari itu aku lebih tertarik menggunakan liquid eye liner. Namun, lagi-lagi liquid eye liner itu jika dipakai kadang "beleber" kemana-mana walaupun judul kemasannya waterproof. Huffhh.. Sempat hopeless juga sih nyari eyeliner yang bagus.

Hingga akhirnya, beberapa hari lalu saat aku menghabiskan waktu Me Time-ku di Mall, dan aku iseng ke counter Maybelline. Padahal secara keseluruhan aku ga cocok dengan produk ini. Namun ketidakcocokan itu berubah ketika aku menemukan produk eyeliner di counter tersebut, yaitu Gel EyeLiner Lasting Drama From Maybelline Eye Studio. Kemasannya unik dan aku pernah baca mengenai review eye liner ini, dan semua tanggapannya positive. Aku pun memutuskan untuk membeli produk ini walaupun untuk segi harga sedikit mahal (mendekati 100ribu rupiah). Lagipula ketika aku lihat kemasannya seperti mengeluarkan suara "buy me.. buy me..." hahahaa..

 
Akhirnya beberapa hari ini aku mencoba menggunakan eye liner ini. Bentuknya yang berupa gel mengharuskan aku menggunakan kuas untuk mengaplikasikannya. Namun tenang, karena produk ini pun include kuas. Kuasnya menurut aku lembut sehingga mempermudah aku memakainya. Karena penasaran dengan tulisan waterproof di kemasannya, aku coba cuci muka dan tadaaaa... This is truly waterproof eyeliner...Walaupun sedikit hilang namun warna hitam eyelinernya masih terlihat jelas di mataku, dan yang terpenting adalah ga "beleber" kemana-mana..
 
Love this product so much pokoknya :)

All About My Wardah Cosmetics Kit Part 1

Make-up kit.. Akhirnya aku menulis tentang peralatan make-up yang kini sering aku gunakan. Tentu saja make-up dapat membuat wajahku terlihat lebih fresh walaupun hanya bermodalkan make-up natural. Btw, berikut review tentang wardah make-up kit yang aku gunakan...

 

Foundation

Sebelumnya aku ga pernah menggunakan foundation sebelum memakai bedak. Tapi yang terjadi adalah setiap aku menggunakan bedak, 2 jam kemudian hilang karena pengaruh wajahku berminyak di area tertentu. Jadi setiap bedak yang hilang si area berminyak, wajahku jadi terlihat belang kontras antara kulitku yang tanpa bedak dan menggunakan bedak. Foundation yang aku gunakan adalah Wardah Luminous Creamy Foundation.
Ada beberapa pilihan warna untuk produk ini, namun karena kulit wajahku yang sedikit lebih gelap dibanding kulit tanganku, jadi aku lebih menggunakan creamy foundation warna Beige. Selain itu, creamy foundation ini ga terasa lengket ketika digunakan dan juga membantu menyamarkan noda bekas jerawat dan warna kulit yang ga merata, dan tentu saja membuat riasan make-up yang aku gunakan lebih tahan lama.

 

Bedak

Untuk urusan bedak, tentu saja aku menggunakannya sejak aku SMP. Aku dulu sering gonta-ganti produk bedak, karena kulitku termasuk aneh hingga cocok-cocokkan dengan produk bedak. Ada beberapa produk yang ketika aku pakai, kulit wajahku jadi muncul jerawat. Menyebalkan memang. Sudah buang-buang uang, ga cocok pula, mubazir kan. Tapi akhirnya aku menemukan bedak yang cocok dengan kulit wajahku. This is it..

Wardah Luminous Two Way Cake No. 03 sheer pink colour. Aku menggunakan bedak ini sejak aku masih duduk di bangku perkuliahan semester 8 (tahun 2011 awal). Aku cocok dengan bedak ini karena selama aku menggunakannya, ga pernah muncul jerawat (kecuali kalo aku lagi "halangan", berarti bukan karena bedaknya donk).

EyeShadow

Memang aku sangat jarang menggunakan eyeshadow, hanya jika ada acara-acara resmi atau formal saja. Bahkan ke kantor pun aku jarang menggunakannya. hehehe.. Tapi aku wajib memilikinya. Untuk urusan eyeshadow, aku menggunakan produk wardah seri J. Karena warnanya yang natural untukku, yaitu cokelat gold, cokelat susu, dan cokelat kehijauan. 



Selasa, 09 Oktober 2012

Inikah Etika Berkendara?

Aku tuh heran sama para pengendara baik itu pengendara mobil atau motor. Atau predikatnya saja pengendara tetapi SIM nembak. Baru saja pagi ini, Selasa 9 Oktober 2012 aku hampir tertabrak motor dari belakang (bahkan kaki kananku sudah bersentuhan dengan ban depan motor yang menabrak aku). Yang jadi masalah adalah kejadian tersebut bukan terjadi di jalan raya, tapi di jalanan komplek rumah aku sendiri. Lebih tepatnya 1 gang setelah gang rumah aku. Bahkan aku jalan di pinggir lho bukan di tengah..

Entah apa yang ada di pikiran para pengendara abal-abal, pejalan kaki pun hampir aja ditabrak. Saat kejadian, aku jalan berangkat ke kantor, dan tiba-tiba kakiku sudah ditabrak sama pengendara motor sialan yang bawa penumpang (bininya) sepertinya. Eh ga ada hujan ga ada angin, tuh bapak2 yang ngendarain motor malah marah-marah sama aku. Ibu-ibu yang diboncengnya ngedamprat aku "Makanya kalo jalan, matanya dipake!", ya aku teriakin balik "Makanya punya klakson dipake, mata gw didepan bukan dibelakang!". Eh tuh ibu terus-terusan beladiri. Pagi ini benar-benar dibikin emosi aku sama "pasutri" bego itu.

Hmm.. Ini bukan aku aja yang ngalamin, selang 4 hari sebelumnya, mamaku dan temannya juga diserempet dari belakang sama seorang pengendara mobil. Kejadiannya pun di area komplek rumah aku. Mamaku sih ga kenapa-kenapa, tapi temennya tangannya cedera. Bahkan si pengendara mobil tersebut bukannya turun malah tancap gas gitu aja tanpa dosa. Itulah kenapa aku sangat tidak setuju jika jalanan komplek rumah aku dijadikan jalanan umum, jalan altenatif jika jalanan raya yang dekat pasar kranji macet. Ya resikonya begitu, warga komplek sendiri yang bakalan jadi korban KEBEGOAN para pengendara abal-abal.

Malah dengan adanya 2 kejadian itu, aku jadi bertanya-tanya dalam hati "BEGINIKAH CIRI KHAS PARA PENGENDARA ABAL-ABAL INDONESIA? GA PUNYA ETIKA BERKENDARA? GA PUNYA OTAK!". Bisanya nyerempet atau nabrak para pejalan kaki dari belakang kemudian lari begitu aja atau malah ngamuk sama kita para pejalan kaki. Lempar batu sembunyi tangan. Masa kita para pejalan kaki yang harus ngalah? atau kita para pejalan kaki harus memakai topi yang ada kaca spionnya? Hei kalian para pengendara motor atau mobil.. Tau diri dikit donk!!!

Bukan maksud menyinggung kalian yang kalo kemana-mana berkendara, tapi hanya mengingatkan bahwa kalian juga harus pake otak dan paham dengan etika berkendara, bukan dengan egoisnya bikin kita para pejalan kaki ngalah terus-terusan sama kalian. Karena ga semuanya pejalan kaki adalah orang yang menengah kebawah.. Kita hanya termasuk orang yang ga mau bikin macet jalanan.. oke.

Minggu, 07 Oktober 2012

Apa Ini Juga Termasuk Emansipasi Wanita??

Emansipasi wanita.. Jika mendengar 2 kata itu, kita pasti akan mengingat kepada sesosok pejuang wanita, yaitu Raden Ajeng Kartini atau RA Kartini.. Karena beliau telah berjasa dalam gerakan emansipasi wanita.. Yaitu menyamakan kedudukan kaum hawa dengan kaum adam..

Tapi yang aku rasakan sekarang malah lebih parah, atau karena pengaruh emansipasi wanita. Pernah beberapa kali aku naik bus bertemu dengan seorang ibu yang usianya terlihat diatas 55 tahun, beliau termasuk dalam penumpang yang berdiri. Waktu itu rute bus yang aku naiki adalah Blok M - Bekasi, yang tentu saja melewati jalanan yang super crowded dan macet (bisa 2 jam perjalanan). Kebayang donk gimana pegelnya kaki berdiri desak-desakan selama 2 jam.. Yang aku herankan adalah mayoritas penumpang bus yang duduk justru laki-laki yang usianya antara 20-30 tahun. Aku yakin mereka melihat ada seorang ibu tua berdiri, tapi aku sering memperhatikan malah mereka pura-pura tidur..

Aku ga ngerti apa yang ada di benak mereka berbuat seperti itu. Padahal klo dipikir-pikir, bagaimana jika ibu mereka yang mengalami seperti itu.. Mereka pasti akan marah luar biasa.. Hmm itulah manusia modern sekarang.. Cenderung egois dan memikirkan diri sendiri tanpa mau atau malah senang melihat orang lain menderita (ibu-ibu yang aku ceritakan diatas).. Balik lagi sebuah kesadaran sosial dan rasa empati harus ditanamkan dalam hidup..