Sambil nunggu adzan Subuh nih...
Semalam dengan sangat tak terduga, 'someone special'ku memberi tahu tentang seorang temanku (sebut saja Z) yang menulis status (entah itu FB, twitter atau BBM) yang isinya menjelek-jelekkan aku. Aku memang sudah lama melakukan pen-deletan terhadap akun FB, BBM, serta mem-block akun twitternya dari segala media social aku yang tadinya berteman dengan si Z ini. Karena adanya satu masalah yang bikin hubungan persahabatan aku dengan Z terputus.
Sudah hampir 5 tahun aku bersahabat dengan Z karena memang selama di bangku perkuliahan kami selalu sekelas bahkan kami bekerja di perusahaan yang sama. Namun, aku lebih memilih keluar lebih cepat karena sesuatu hal. Sebulan sebelum Ramadhan aku sempat menerima sms dari Z yang isinya kalimat-kalimat cacian serta kalimat-kalimat sombong darinya, dan juga kalimatnya yang menyatakan bahwa aku hanya pura-pura sakit waktu bekerja disana *aku pernah seminggu cuti kerja waktu itu karena positif gejala tifus*, aku hanya tertawa membaca cacian demi cacian darinya. Toh dia ga pernah tahu kalau aku memang memiliki bukti surat dokter serta hasil lab laboratoriumnya.
Aku akui, hubungan persahabatan kami memang telah retak sejak bekerja di tempat yang sama. Entah apa penyebabnya. Sejak aku mendapat sms cacian itu, aku sempat berpikir ternyata Z adalah biang masalah semua ini. Aku memang ga boleh su'udzon terlebih dahulu. Hingga menjelang Ramadhan dan hari ini tepat 17 Ramadhan, aku masih berpikir positif tentang Z karena aku ga mau ada 'borok' di hatiku kalau kata mama. Namun, semua itu tak seperti yang kukira, jika ternyata Z masih menaruh 'iri' terhadap aku dengan menuliskan status tentang aku yang intinya dia senang banget karena sampai detik ini i still don't get another job since resign from there.
'My Someone Special' yang masih berteman dengan Z ini sampai blak-blakan merasa kesal terhadap Z. Tapi aku hanya mengingatkan untuk ga usah peduli apapun tingkah dan perkataan buruk Z terhadap aku toh aku juga ga pernah ambil pusing terhadap orang-orang yang setipe dengan Z. Karena buat aku... I don't waste my time to respond the arrogant and evil like Z. Ga masalah bagiku untuk kehilangan seorang "yang katanya teman" tapi ternyata "musuh dalam selimut", karena masih banyak koq yang masih ingin tulus bersahabat denganku.
Mengapa aku berprinsip seperti kalimat di atas? Jawabannya simple.... "I just do not want to turn into evil because it carried away her bad sentences about me"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar